Rim dan tire (ban) sangat mempengaruhi produktifitas operasional perusahaan. Merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah kendaraan, ban dan rim harus mendapatkan perawatan yang baik. Semakin baik perawatan yang diberikan, maka akan semakin baik pula performa yang diberikan. Performa ban dan rim ini tak pernah lepas dari beberapa aktor yang mendukungnya. Lalu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kerja ban dan rim? Simak artikel berikut.
Faktor Pendukung Performa Rim & Tire
Ban dan rim merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena berfungsi sebagai penopang beban dan membuat kendaraan dapat berjalan dengan lancar. Ban dan rim termasuk salah satu hal yang sangat penting bagi kendaraan operasional. Performa kerja ban dan rim juga dapat mempengaruhi produktivitas operasional suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa faktornya.
Beban Kendaraan
Faktor pertama yang mempengaruhi performa ban dan rim adalah beban kendaraan. Beban kendaraan yang tidak sesuai dengan anjuran dapat menyebabkan performa ban menjadi lebih berat, karena harus menahan bobot yang tidak sesuai kemampuannya. Akibatnya, ban tersebut akan mengalami tekanan yang begitu besar dan juga berpotensi membuat area pijaknya menjadi lebih luas. Beban yang berlebih juga bisa membuat ban lebih cepat botak. Apabila ban menanggung bobot yang diluar kemampuannya, kinerja gesekannya ke aspal jadi lebih berat.
Pola Tapak Ban
Agar mandapatkan performa maksimal dari kendaran truk, diperlukan pemilihan ban yang sesuai dengan kondisi operasional. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah jenis pola tapak ban. Pola tapak ban sangat mempengaruhi performa truk antara lain untuk kinerja traksi, pengereman, akselerasi, efisiensi bahan bakar, kemampuan manuver, tingkat kebisingan hingga daya tahan ban. Ban truk tentu dirancang sesuai dengan performa dan kebutuhan penggunaanya. Untuk itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah medan yang akan dilalui. Jika melewati jalan tidak beraspal seperti jalan berlumpur, pasir, atau bebatuan, maka pakai jenis ban truk off road. Sedangkan, jika melalui jalan beraspal pakai ban truk on road.
Ukuran Ban
Setiap kendaraan memiliki spesifikasi berbeda terkait ukuran. Apabila memaksakan memasang ukuran lebih besar, maka akan sangat menghambat fleksibilitas. Sedangkan truk memiliki mobilitas yang tinggi dengan jarak tempuh jauh. Sangat penting untuk memastikan performa optimal truk dalam mengangkut beban berat. Pemilihan ukuran ban yang tepat dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan kerusakan pada truk. Memilih dan menggunakan ban yang sesuai dengan ukuran akan sangat membantu performa truk dalam mengirim muatan sehari-hari sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan atau kecelakaan.
Rolling Resistance (tahanan gelinding)
Faktor lain yang berperan penting dalam efisiensi performa ban dan tire pada kendaraan adalah tahanan gelinding (rolling resistance). Rolling resistance adalah gaya tolak (tahanan) terhadap roda saat menggelinding akibat adanya gaya gesek antara roda dengan permukaan jalan. Rolling resistance dimiliki oleh semua benda yang dapat bergulir seperti bola, ban, rosda, silinder, dan lainnya.
Banyak hal yang akan mempengaruhi nilai rolling resistance seperti dimensi, bentuk desain, jenis material, dan inflated pressure. Terdapat pula faktor eksternal yang akan mempengaruhi nilai rolling resistance ini yaitu kondisi permukaan jalan, temperatur, dan pembebanan atau load. Ketika rolling resistance semakin rendah maka akan semakin rendah pula konsumsi bahan bakarnya dan juga semakin rendah juga laju keausan ban.
Friksi Pada Ban
Masalah yang sering terjadi pada ban dan rim adalah friksi yang menimbulkan panas pada ban dan menyebabkan ban menjadi getas. Semakin cepat sebuah kendaraan melaju, maka akan semakin tinggi juga temperatur di dalam ban akibat friksi. Tekanan yang terlalu tinggi ini dapat menyebabkan kendaraan akan terasa seperti memantul ataupun bergoncang karena hanya sedikit permukaan ban yang menyentuh aspal sehingga ban tidak memutar dengan sempurna.
Sebaliknya jika tekanan angin pada ban terlalu rendah, ban akan menjadi kempes dan menyebabkan gesekan terjadi antara ban dengan aspal yang dapat menyebabkan ban kendaraan yang habis maupun aus lebih cepat, sehingga dapat menyebabkan friksi dan getas. Mengingat tekanan angin ban setiap kendaraan berbeda-beda, sebaiknya tekanan angin ban tetap dijaga pada tekanan standarnya yang dicek setiap 1-2 bulan sekali sehingga tidak terjadi kerusakan.
Solusi menghambat Friksi pada Tire
Untuk meminimalisir terjadinya friksi dan getas, PT Green Chemicals Indonesia memformulasikan produk khusus untuk menangani problem tersebut yaitu Greenrim Series yang bisa diaplikasikan pada ban. Greenrim Series merupakan Rim & Tire Conditioner yang efektif untuk menjaga suhu ban pada saat beroperasi dan dapat memberikan perlindungan anti karat sehingga dapat memaksimalkan performa hingga lifetime pada ban. Chemical ini juga merupakan cairan ramah lingkungan dan ready to use sehingga tidak memerlukan pengeceran dengan air. Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Produk Rim and Tire Conditioner atau chemicals product lainnya, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.
Salah satu komponen yang berperan menjaga performa mesin tetap optimal adalah sistem pendingin. Sistem ini menjaga suhu mesin agar tidak overheat saat menghadapi beban kerja berat dan waktu operasi yang panjang. Namun, paparan debu, lumpur, serta penggunaan terus-menerus membuat sistem pendingin rentan terhadap penumpukan kerak dan kotoran. Jika tidak dibersihkan secara rutin, aliran cairan pendingin bisa tersumbat, menyebabkan overheat, penurunan performa, hingga kerusakan fatal pada mesin — yang tentu berdampak pada produktivitas dan biaya operasional.
Flushing radiator adalah proses pembersihan sistem pendingin kendaraan dengan menggunakan cairan khusus yang dirancang untuk mengangkat kotoran, kerak, dan endapan yang menumpuk di dalam radiator serta saluran air pendingin lainnya. Proses ini jauh lebih efektif dibanding sekadar mengganti air radiator, karena mampu menjangkau dan membersihkan bagian-bagian dalam sistem yang tidak terlihat.
Produk flushing radiator bekerja dengan cara melarutkan kotoran dan kerak yang menempel di dinding bagian dalam sistem pendingin. Setelah didiamkan beberapa saat, kotoran tersebut akan terlarut dan ikut keluar saat radiator dikuras. Hasilnya, sirkulasi cairan pendingin menjadi lebih lancar, suhu mesin lebih stabil, dan umur komponen pendingin pun jadi lebih panjang.
Banyak orang mengira bahwa mengganti air radiator secara rutin sudah cukup. Padahal, penggantian air saja hanya membuang cairan lama tanpa mengangkat endapan yang tertinggal di dalam sistem. Flushing radiator menawarkan pembersihan menyeluruh, terutama penting untuk kendaraan operasional dan tambang yang sering beroperasi dalam kondisi ekstrem, di mana risiko penumpukan kerak jauh lebih tinggi.
Menggunakan produk flushing radiator bukan sekadar rutinitas perawatan, tetapi langkah strategis untuk menjaga performa dan keandalan kendaraan operasional, terutama di sektor tambang dan industri berat. Berikut berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh:
Seiring waktu, sistem pendingin bisa dipenuhi oleh endapan kerak, karat, lumpur, dan partikel logam yang berasal dari air pendingin atau hasil korosi. Produk flushing radiator bekerja efektif melarutkan dan mengangkat semua kotoran tersebut, membuat sistem bersih seperti baru.
Radiator yang bersih memungkinkan sirkulasi cairan pendingin berjalan lebih lancar dan merata. Hasilnya, proses pendinginan menjadi lebih optimal, dan mesin dapat bekerja dalam suhu ideal meskipun berada dalam kondisi beban berat.
Overheat adalah mimpi buruk bagi kendaraan kerja berat. Dengan rutin melakukan flushing, risiko mesin panas berlebih bisa ditekan secara signifikan. Ini juga berarti umur komponen mesin seperti water pump, thermostat, dan gasket menjadi lebih panjang karena bekerja dalam kondisi stabil.
Kerusakan akibat sistem pendingin yang kotor bisa memicu perbaikan besar yang menguras biaya. Flushing radiator adalah investasi kecil yang bisa menghindarkan Anda dari pengeluaran besar di kemudian hari. Efisien, praktis, dan ekonomis.
Untuk menjaga performa kendaraan operasional dan tambang tetap prima di medan ekstrem, pemilihan produk flushing radiator yang tepat menjadi kunci. Salah satu solusi terbaik yang direkomendasikan adalah Greenflush — produk konsentrat dengan formulasi khusus yang dirancang untuk menguras sekaligus membersihkan sistem radiator secara efektif.
Greenflush hadir sebagai jawaban atas kebutuhan perawatan sistem pendingin yang cepat, praktis, dan aman. Dengan karakteristik pH netral dan berbasis air (waterbased), produk ini aman digunakan untuk semua jenis logam, termasuk aluminium dan besi yang umum digunakan dalam sistem pendingin kendaraan berat. Formulanya mampu membersihkan endapan karat, korosi, kerak, hingga sisa oli tanpa merusak komponen radiator.
Selain itu, Greenflush juga ramah lingkungan, mudah digunakan, dan memungkinkan pengaturan konsentrasi sesuai dengan tingkat kotoran pada sistem — menjadikannya pilihan ekonomis dan fleksibel bagi operator maupun teknisi di lapangan. Kemampuannya dalam mencegah overheating secara langsung membantu mengurangi risiko kerusakan mesin akibat panas berlebih, yang sering menjadi penyebab downtime dan biaya perbaikan besar.
Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Flushing Radiator atau produk-produk lainnya dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Pengolahan air keruh merupakan proses penting yang bertujuan untuk menghilangkan kekeruhan dan kontaminan dari air mentah, sehingga menjadi air bersih yang layak digunakan untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun lingkungan. Proses ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang saling mendukung, baik secara fisik maupun kimiawi. Berikut adalah alur dan penjelasan dari tiap tahap pengolahan air keruh.
Proses ini merupakan tahap awal di mana air diambil dari sumber seperti sungai, danau, atau waduk. Air ini masih mengandung berbagai kontaminan seperti lumpur, pasir, bahan organik, dan mikroorganisme. Intake biasanya dilengkapi dengan saringan kasar untuk menyaring benda-benda besar seperti ranting atau sampah plastik.
Screening adalah proses penyaringan awal menggunakan bar screen atau screen mekanis untuk menghilangkan partikel besar yang tidak diinginkan seperti daun, batu, dan sampah lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan pada peralatan proses selanjutnya.
Pada tahap ini, bahan kimia koagulan ditambahkan ke air. Koagulan membantu mengikat partikel halus (koloid) yang tidak bisa mengendap sendiri. Reaksi kimia ini menyebabkan partikel halus saling menempel dan membentuk partikel yang lebih besar (flok).
Proses ini melanjutkan koagulasi dengan menciptakan kondisi pengadukan lambat agar flok-flok kecil bergabung menjadi flok yang lebih besar dan berat. Ini memudahkan proses pengendapan di tahap berikutnya. Pengadukan dilakukan secara perlahan agar flok tidak hancur.
Air mengalir ke bak sedimentasi (clarifier), di mana flok-flok besar hasil flokulasi akan mengendap ke dasar tangki karena beratnya. Endapan ini disebut lumpur atau sludge, dan akan dibuang secara berkala. Air di bagian atas yang sudah lebih jernih akan melanjutkan ke proses berikutnya.
Air yang telah melalui sedimentasi disaring melalui media filter seperti pasir, kerikil, atau karbon aktif. Proses ini menghilangkan sisa-sisa partikel halus dan kotoran mikro yang belum terangkat di tahap sebelumnya. Filtrasi juga dapat membantu mengurangi bau dan rasa yang tidak sedap.
Tahap disinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen (bakteri, virus, protozoa). Zat yang umum digunakan adalah klorin, ozon, atau sinar UV. Proses ini sangat penting agar air aman dikonsumsi manusia.
Setelah didisinfeksi, air disimpan di reservoir atau bak penampung sebelum didistribusikan ke masyarakat atau industri. Sistem distribusi biasanya mencakup jaringan pipa dan pompa yang menjaga tekanan dan kelancaran aliran ke seluruh titik pengguna.
Proses pengolahan air keruh yang dijelaskan di atas merupakan salah satu metode standar yang umum digunakan dalam pengolahan air baku menjadi air bersih. Namun, tidak semua instalasi pengolahan air menggunakan seluruh tahapan ini secara lengkap. Pemilihan proses sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Sebagai contoh, di daerah dengan air baku yang sudah relatif jernih, mungkin hanya diperlukan proses filtrasi dan disinfeksi. Sementara di industri tertentu, mungkin dibutuhkan tahapan tambahan seperti pengolahan kimia lanjut atau desalinasi. Sebelum menentukan proses pengolahan yang paling sesuai perlu dilakukan analisis kualitas air baku terlebih dulu. Setiap sistem pengolahan harus dirancang agar efisien, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kondisi lokal.
Jika kamu mengalami kendala dalam sistem water treatment di industri, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id. PT Green Chemicals Indonesia menyediakan berbagai produk water treatment yang dapat diaplikasikan di beragam sektor industri. Beberapa produk unggulan kami meliputi: metal removal agent, water clarifier, solidification polymer, biocide, defoamer, scale inhibitor, sistem reverse osmosis (RO), boiler treatment system, dan masih banyak lagi.
Dalam industri pengolahan air, memahami karakteristik kimia air sangat krusial untuk menjamin kualitas, efisiensi, dan keamanan proses. Salah satu parameter paling penting adalah pH, yaitu ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada kinerja sistem pengolahan air, mulai dari efektivitas disinfeksi hingga risiko korosi pada peralatan. Artikel ini mengupas secara komprehensif mengenai pengertian pH, pentingnya dalam konteks water treatment, serta metode pengukuran pH yang tepat dan akurat.
pH (potensial hidrogen) adalah ukuran logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan. Nilai pH dihitung dengan rumus:
Dengan skala antara 0 hingga 14:
pH < 7: Larutan bersifat asam (misalnya cuka, air limbah industri tertentu)
pH = 7: Netral (misalnya air murni)
pH > 7: Basa atau alkali (misalnya air sabun, larutan amonia)
Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap perubahan satu angka menunjukkan perubahan konsentrasi ion H⁺ sebanyak sepuluh kali lipat. pH sangat memengaruhi reaksi kimia yang terjadi dalam air, termasuk reaksi yang digunakan dalam proses pengolahan.
Dalam pengolahan air, pH bukan sekadar angka—ia menentukan apakah air layak digunakan, aman dikonsumsi, dan tidak merusak sistem.
Beberapa proses dalam water treatment sangat sensitif terhadap pH:
• Koagulasi dan flokulasi: Bahan kimia seperti koagulan dan flokulan bekerja optimal dalam rentang pH tertentu.
• Disinfeksi: Efektivitas klorin sebagai disinfektan menurun tajam pada pH tinggi (>8), karena terbentuk senyawa yang kurang aktif seperti hipoklorit.
• Air dengan pH rendah (asam) bersifat korosif terhadap pipa logam, menyebabkan kerusakan dan potensi kontaminasi logam berat.
• pH tinggi dapat menyebabkan presipitasi mineral (kalsium, magnesium), membentuk kerak (scaling) yang menghambat aliran dan efisiensi alat.
Regulasi nasional (seperti SNI 01-3553-2006 untuk air minum) dan standar internasional (WHO) menetapkan rentang pH yang diperbolehkan dalam air minum dan limbah. Pelanggaran terhadap standar ini dapat berakibat pada sanksi hukum dan dampak lingkungan.
• pH Meter Digital. Alat elektronik dengan elektroda gelas yang mengukur potensi listrik antara larutan dan elektroda referensi. Keunggulannya adalah akurasi tinggi (±0.01), cocok untuk laboratorium maupun industri.
• Kertas Lakmus atau Indikator Cair. Merupakan metode visual dengan perubahan warna, lebih praktis namun kurang akurat (akurasi ±1). Cocok untuk pemeriksaan cepat di lapangan.
• Menggunakan alat yang tidak dikalibrasi
• Menyentuh sensor dengan tangan atau alat tidak steril
• Mengabaikan suhu larutan (karena pH bersifat sensitif terhadap suhu)
• Penyimpanan elektroda dalam kondisi kering
Menjaga pH tetap dalam rentang ideal penting untuk kelangsungan sistem:
• Dosing otomatis bahan kimia penyesuai pH
• Pemantauan berkelanjutan
• Penggunaan buffer kimia
pH merupakan parameter vital dalam pengolahan air yang berperan dalam efektivitas proses, perlindungan peralatan, dan kepatuhan terhadap standar kualitas. Pengukuran pH yang akurat dan pengendalian yang konsisten menjadi fondasi penting dalam menjaga mutu dan keberlanjutan sistem water treatment. Investasi pada alat ukur yang andal dan pelatihan teknisi yang memadai adalah langkah strategis yang tak bisa diabaikan. Jika Anda memiliki kebutuhan konsultasi terkait permasalahan water treatment, silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau email di marketing@greenchem.co.id.